Ada Al Quran Kuno di Museum Sri Baduga



Bandung, Wartakotalive.com

Museum Sri Baduga kini memiliki koleksi berupa Al Quran kuno. Al Quran yang memiliki ukuran 40 x 25 cm dengan ketebalan sekitar 7 cm itu diduga ditulis akhir abad ke-19 atau 100 hingga 200 tahun lalu. Kitab suci umat Islam yang memiliki nilai sejarah itu sejak akhir 2011 lalu menjadi koleksi Museum Sri Baduga dengan nomor inventaris 07.146 dan sejak kemarin mulai dilakukan penelitian.

"Melihat dari hasil penelitian sementara ditemukan adanya tulisan dalam hurup Arab dari penulisnya yang menunjukkan Al Quran itu ditulis sekitar akhir abad ke-19 atau tahun 1890-an," kata Kepala Seksi Perlindungan Museum Sri Baduga, Nita Juanita, kepada Tribun, Kamis (2/8/2012).

Kepala Balai Pengelolaan Museum Negeri Sri Baduga Provinsi Jawa Barat, Dra Ani Ismarini mengatakan Al Quran yang ditulis tangan itu diperkirakan berusia 100 sampai 200 tahun yang lalu. Al Quran kuno itu, kata Ani, terbuat dari kertas daluang atau kertas kulit kayu yang ditumbuk halus. Cover Al Quran itu terbuat dari kulit berwarna coklat tua dengan tulisan arab.

"Kami masih terus menelitinya secara bertahap. Kalau dilihat fisiknya, terutama kertas yang digunakan menunjukan koleksi berusia tua," ujar Ani kepada wartawan di ruang kerjanya, Kamis siang kemarin.

Sementara isi dari keseluruhan Al Quran kuno yang ditulis tangan tersebut, menurut Ani, hampir sama dengan Al Quran yang dicetak mesin. Namun pada Al Quran yang ditulis tangan ini terdapat keunikan berupa warna tinta yang digunakan. Penulisnya menggunakan tinta berwarna hitam dan merah. Selain itu tulisannya masih jelas dan bisa dibaca. "Tapi sayang penulisnya tidak membubuhi hiasan atau musaf di setiap lembar Al Quran, sehingga terlihat sangat sederhana," ujarnya.

Kondisi Al Quran kuno tersebut, ujar Ani, 99 persen masih utuh dan bisa dibaca. Hanya terdapat dua lembar surat pendek yang hilang, yakni Surat Al Fatihah dan An Naas. Hilangnya kedua surat itu diketahui sejak Al Quran ini mulai dibuka untuk diteliti, sebelumnya koleksi ini disimpan di penyimpan koleksi sejak menerimanya dari penyumpang pada akhir 2011 lalu.

Al Quran kuno yang diperkirakan ditulis akhir abad ke-19 ini, kata Ani, merupakan sumbangan keluarga R Warnaen Poeraatmadja. Al Quran itu diserahkan oleh perwakilan keluarga Warnaen, Ny Warti Hirman yang tinggal di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan pada akhir 2011 lalu.

Sebelumnya Museum Sri Baduga melakukan digitalisasi terhadap 17 koleksi naskah kunonya. Adapun tujuannya untuk menyelamatkan isi dan bentuk fisik dari naskah tersebut. Serta nantinya bisa diakses masyarakat melalui disk di komputer atau melalui internet. "Kami ingin koleksi museum juga bisa diketahui dan dimanfaatkan oleh masayarakat," ujar Ani.

wisata, wisata religi

Blogger Tricks

.
 

© 2011 AGEN BISNIS PULSA MURAH - Designed by Perdana | Mukund | Privacy Policy | Sitemap

About Us | Contact Us